Senin, 12 November 2007

TUGAS RESENSI

Resensi Evaluasi Program Pendidikan

Judul Buku : Pengantar Evaluasi Pendidikan
Pengarang : Prof.Drs.Anas Sudijono
Penerbit : PT. Raja Grafindo Persada
Tebal Buku : 470 halaman

ISI BUKU

Berbicara tentang pengertian istilah evaluasi pendidikan, di tanah air kita, Lembaga Administrasi Negaramengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan sebagai berikut:

  1. Evaluasi pendidikan adalah proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan.
  2. usaha untuk meperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.

Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan memiliki lima fungsi:

  1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha yang telah dicapaioleh peserta didiknya.
  2. memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah kelompoknya.
  3. Memberikan bahan penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
  4. memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukan.
  5. Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh mana program pengajaran yang telah ditentukan telah dapatdicapai.

Di tilik dari segi input ini, maka obyek dari evaluasi pendidikan meliputi 3 aspek yaituaspek kemampuan, kepribadian dan sikap. Sedangkan prinsip-prinsip dasarevaluasi hasil belajar yaitu prinsip keseluruhan, kesinambungan dan obyektivitas.

Ada dua tehnik yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi hasil belajar yaitu, tehnik tes dan non tes. Tehnik tes berfungsi sebagai alat pengukur terhadap peserta didik dan sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran.
Ciri-ciri tes hasil belajar yang baik adalah:

  1. Tes hasil belajar tersebut bersifat valid.
  2. Tes hasil belajar tersebut memiliki reliabilitas atau bersifat reliabel.
  3. Tes hasil belajar bersifat obyektif.
  4. Tes hasil belajar bersifat praktis dan ekonomis.

Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, penganalisisan yang dilakukan dengan jalan berfikir secara raisonal atau menggunakan logika. Kedua, penganalisisan yang dilakukan dengan mendasarkan diri pada kenyataan empiris.

KELEMAHAN BUKU

  1. Bahasa yang digunakan monoton.
  2. Buku terlalu tebal sehingga membacanya sedikit membosankan.
  3. Tidak disertai gambar ilustrasi yang dapat menarik minat untuk membaca.

KELEBIHAN BUKU

  1. Isinya sangat lengkap karena disertai dengan contoh.
  2. penjelasan sangat mendetail
  3. contoh-contoh yang diberikan sangat jelas.

Selasa, 06 November 2007

SYARAT DAN MACAM EVALUATOR

SYARAT DAN MACAM EVALUATOR

1. MAMPU MELAKSANAKAN

Persyaratan pertama yang harus dipenuhi seorang evaluator adalah bahwa mereka harus mamiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang di dukung oleh teori dan keterampilan praktik.

2. CERMAT

Dapat melihat celah-celahdan detail dari program serta bagian program yang akan di evaluasi.

3. OBJEKTIF

Tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya dapat mengmbil kesimpulan sebagaiman diatur oleh ketentuan yang harus di ikuti.

4. SABAR DAN TEKUN

Agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrument, mengumpulkan data, dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergese-gesa.

5. HATI-HATI DAN BERTANGGUNG JAWAB

Yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila mash ada kekliruan yang diperbuat, berani menanggung risiko atas segala kesalahannya.

PERBEDAAN EVALUATOR INTERNAL DAN EVALUATOR EKSTERNAL

· EVALUATOR DALAM (INTERNAL EVALUATOR)

Yang dimaksud dengan evaluator internal (evaluator dalam) adalah petugas evaluasi program yang sekaligus merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program yang di evaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari evaluator internal adalah :

Kelebihan

1. evaluator memahami betul program yang akan di evaluasi sehingga kehawatiran untuk tidak atau kutang tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi tapat pada sasaran

2. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk membayar petugas evaluasi.

Kekurangan

1. adanya unsure subjektivitas dari evaluator, sehingga berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang di evaluasi menginginkan agar kebijakan tersebut dapat di implementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain, evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak subjektif.

2. Karena sudah memahami seluk-beluk program, jika evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang cermat.

· EVALUATOR LUAR (EKSTERNAL EVALUATOR)

Yang dimaksud evaluator eksternal (evaluator luar) adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program atau pelaksanaan kebijakan yang sudah diputuskan. Melihat bahwa status mereka berada diluar program dan dapat bertindak bebas dan sesuai dengan keinginan mereka sendiri maka tim evaluator luar ini bisa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.

Kelebihan

1. Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan program maka evaluator luar dapat berindak secara objektif selama melaksanakan evaluasi dan mengmbil kesimpulan. Apapun hasil evaluasi, tidak akan dapat respons emisional dari evaluator karena tidak ada keinginan untuk memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil. Kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keadaan dan kenyataan.

2. Seorang ahli yang dibayar, biasanya akan mempertahankan kredibilitas kemampuannya. Dengan begitu, evaluator akan bekeraja secara serius dan hati-hati.

Kekurangan

1. Evaluator luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak mengenal kebijakan tentang program yang akan di evaluasi. Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk-beluk program tersebut setelah mendapat permintaan untuk mengevaluasi. Mungkin sekali pada waktu mendapat penjelasan atau mempelajari isi kebijakan, ada hal-hal yang kurang jelas. Hal itu wajar karena evaluator tidak ikut dalam proses kegiatannya. Dampak dari ketidakjelasan pemahaman tersebut memungkinkan kesimpulan yang diambil kurang tepat.

2. Pemborosan, mengambil keputusan harus mengeluarkan dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.

Perbedaan menonjol antara evaluator internal dengan evaluator eksternal adalah adanya satu langkah penting sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena evaluator eksternal adalah pihak asing yang tidak tahu-menahu dan tidak berkepentingan dengan program, yang diasumsukan belum memahami seluk-beluk program maka terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program yang akan dievaluasi.